Di dalam
mucus atau lendir
bekicot ternyata terdapat bahan kimia seperti achatian isolat, heparan sulfat dan calcium. Achian isolate bermanfaat sebagai anti bakteri dan anti nyeri. Sedangkan
heparan sulfat bermanfaat dalam mempercepat pr
oses penyembuhan luka dengan memabantu proses pembekuan darah. Calcium bereran dalam
hemostatis. 'Penelitian ini menggunakan lendir bekicot sawah dan dilakukan uji aktifitasnya untuk bakteri Pseudomonas aerugiosa. dalam pengujian ini digunakan tiga variasi lendir bekicot, yaitu 25 persen, 50 persen, dan 75 persen. pengujian dilakukan dengan teknik wall difusion. Dari hasil uji aktifitas maka salep luka bakar lendir bekicot dibuat dengan menggunakan konsentrasi lendir sebanyak 25 persen. Berdasarkan uji bakteri, konsentrasi tersebut telah mampu menghambat aktifitas anti bakteri Pseudomonas aeruginosa. Jumalah salep yang dibuat pada penelitian ini adalah 100 gram dengan perbandingan lendir bekicot 25 gram dan bahan campuran pembuat salep yaitu vaselin sebanyak 75 gram'. paparnya. Pembuatan salep dilakukan dengan cara mencampurkan lendir dan vaselin menjadi satu samapai tercampur menjadi homogen. Setelah adonan salep tercampur menjadi homogen, bahan salep di inkubasi di dalam freezer kemudian di diamkan selama 24 jam. Setelah itu, salep lendir bekicot siap digunakan. "salep luka bakar ini merupakan salep tingkat ringan yang digunakan di bagian kulit epidemis,' kate Retno. disadur dari koran minggu pagi. sumber gambar :attaqwapik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar